Ekspektasi
Kata yang sangat familiar di dengar ketika konflik datang. Kata yang familiar untuk sesuatu yang negatif. Karena ekspektasi membuat orang jatuh, membuat orang sedih, kecewa, putus asa, dan lainnya. Banyak konflik yang terjadi salah satunya karena memiliki ekspektasi yang tinggi, sehingga ketika ekspektasinya tidak terpenuhi, orang akan marah, dan kecewa.
Sebenarnya, memiliki ekspektasi itu baik. Standar kita jadi lebih baik. Kita menginginkan kualitas yang baik. Dan kita selalu menginginkan yang terbaik untuk diri kita dan orang lain. Akan tetapi, kenapa akhirnya ekspetasi itulah yang menyakiti kita sendiri?
Kalau di lihat lebih dalam, arti ekspektasi itu sendiri adalah keyakinan akan sesuatu yang ingin diraih, harapan terhadap sesuatu hal, gambaran keinginan yang kita harap bisa menjadi kenyataan di kemudian hari.
Hal ini berarti ada jarak atau gap antara ekspektasi dengan kenyataan. Yang dimana, untuk mencapai harapan, keinginan tersebut, Ada tindakan yang harus di lakukan untuk memperkecil atau melewati jarak atau gap tersebut. Tidak semata-mata kita bisa mencapai, menyebrangi jarak tersebut, dan mencapai ekspektasi itu, tanpa kita melakukan apa-apa, hanya berangan-angan, berpikir, ber kata-kata, dan diam saja di tempat.
Akan tetapi, seringkali, kita lupa, bahwa ekspektasi dapat di raih, ketika kita juga melakukan tindakan yang nyata. Yang pada akhirnya, kita sendirilah yang akan kecewa karna realita tidak seperti ekspektasi kita.
Misalnya, ekspektasi gaji kita adalah 5juta. Kita menentukan angka segitu, di saat, kita baru lulus SMA. lalu ada perusahaan mewawancarai dan menego gaji kita. Menjadi 3juta. Yang berarti ekspektasi < realita bukan? Tapi apakah kita berpikir untuk mencapai ekspektasi tersebut, kita sudah melakukan suatu tindakan? Seperti, kita semustinya ambil D3/S1 dulu, barulah kita akan sampai di ekspektasi gaji tersebut.
Jadi, sebaiknya, sebelum kita menentukan ekspektasi kita akan sesuatu hal, cek dulu diri kita sendiri. Apa bagian yang harus kita ambil, yang harus kita lakukan, untuk membuat ekspektasi itu dapat di raih. Atau mungkin kita berhak kah untuk menge-set ekspektasi setinggi itu? ekspektasi ada bukan selalu untuk disalahkan karena menimbulkan kekecewaan dalam hidup manusia. Tapi ekspektasi untuk membuat kualitas hidup kita menjadi lebih baik.